Tulisan ini untuk menanggapi tulisan Sherly Febrina [1] “Walaupun hidup seribu tahun kalau dikangkangi sistem yang kapitalistik apa gunanya.” Sepertinya petikan ini cocok untuk menanggapi kalimat, “Semoga terjadi perkembangan menuju ke arah yang lebih baik setelah ini.” Tahun lalu BBM naik lagi, Samin tak sengaja membaca tulisan yang berjudul “Subsidi Tepat Guna untuk Semua”. Samin … Continue reading
Category Archives: Esai
Mitos Anti-Kiri dan Penjara Intelektual
Siang itu kampus saya masih ramai oleh kesibukan mahasiswa. Setiap sudut memiliki cerita dan obrolannya masing-masing. Sedangkan saya masih tergesa menuju ruang dosen,menemui dosen pembimbing skripsi. Semester genap baru saja mulai. Proses skripsi memasuki tahap penyerahan bakal judul penelitian. Dan saya telah menetapkan satu topik untuk diteliti, yakni perihal foto sejarah 65 yang dimuat majalah … Continue reading
Momentum Pencabutan Subsidi BBM, Memicu Dua Ledakan Sosial Sekaligus?
“Momentum pencabutan subsidi BBM kali ini, berimbas pada harga perlawanan sosial yang harus dibayar, serta mulai tergerusnya ikon citra ‘Populisme’ dihadapan orang banyak, yang konsekuensinya harus dibayar oleh pemerintahan Jokowi-JK yang belum genap dua bulan berkuasa.” Tampaknya pemilihan momentum pemerintahan Jokowi-JK, mencabut subsidi BBM yang berimbas pada kenaikan harga BBM (untuk yang pertama kalinya) atas … Continue reading
Maaf Sayang, Kualitas Cintaku Akan Berkurang
“Cinta itu anugrah maka berbahagialah. Sebab kita sengsara bila tak punya cinta. Rintangan pasti datang menghadang, Cobaan pasti datang menerjang” (Sumbang, 1980-an) Teman-temanku di kampus rata-rata mempunyai pasangan dengan yang berlainan jenis kelamin, namun ada juga yang suka sesama jenis dalam menjalin hubungan percintaan. Banyak yang berpendapat dampak punya “cinta” di kampus, membangkitkan kita semangat … Continue reading
Peran Simbol dalam Sebungkus Rokok
Suasana malam Minggu pada bulan Ramadhan, bintang-bintang di langit bertemu dengan suasana yang macet di depan pasar Tebet. Pedagang asongan berjualan dengan menggunakan gerobak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Kemudian saya berhenti di sebuah gerobak warung tepatnya di depan ramayana pasar tebet, untuk membeli rokok. Gerobak warung tersebut milik seorang yang bernama Usman, yang sehari-harinya … Continue reading